Mengutip dari Liputan6.com, dikarenakan hampir seluruh game yang dirilis di pasaran menggunakan koneksi internet, tidak menutup kemungkinan celah akan peretasan atau hacking terhadap account dari pengguna.
Dikutip dari halaman Ubergizmo, pada Kamis (25/1/2018), mendapati jika game-game yang merupakan besutan Blizzard ternyata rentan terhadap aksi peretasan atau hacking.
Berdasarkan data para gamer yang diungkap oleh Blizzard, ada sekitar 500 juta pengguna aktif tiap bulannya yang akunnya terancam akan tindakan peretasan atau hacking. Tavis Ormandy, ialah selaku peneliti dari pihak Google yang menemukan celah dibagian keamanan tersebut, dimana para peretas dapat meretas tools Blizzard Update Agent milik para gamer lain.
Dimana para peretas tersebut dapat menggunakan tools tersebut untuk menanamkan file-file berbahaya, meretas sistem jaringan dan bahkan mencuri data pribadi pengguna.
Blizzard Luncurkan Update Dalam Menanggulangi Laporan Peretasan
Menyikapi laporan terkait keamanan dan peretasan tersebut, Blizzard, selaku sebagai pihak pengembang game langsung meluncurkan patch terbarunya yang ditujukan untuk meminimalisir celah keamanan tersebut.
Dan Blizzard selaku pihak pengembang pun akan melakukan pembaruan dalam waktu dekat ini untuk menambal celah keamanan tersebut.
Dimana para peretas tersebut dapat menggunakan tools tersebut untuk menanamkan file-file berbahaya, meretas sistem jaringan dan bahkan mencuri data pribadi pengguna.
Blizzard Luncurkan Update Dalam Menanggulangi Laporan Peretasan
Menyikapi laporan terkait keamanan dan peretasan tersebut, Blizzard, selaku sebagai pihak pengembang game langsung meluncurkan patch terbarunya yang ditujukan untuk meminimalisir celah keamanan tersebut.
Dan Blizzard selaku pihak pengembang pun akan melakukan pembaruan dalam waktu dekat ini untuk menambal celah keamanan tersebut.
No comments:
Post a Comment